Tambora Pora: Pra Daki

Tahun itu adalah tahun yang buruk untuk industri minyak dan gas bumi. Harga minyak dunia amblas tak tanggung-tanggung ke titik terendah 38 USD per barel. Tak sedikit usaha hulu yang gulung tikar, sedang perusahaan seven sisters melakukan penghematan ekstrim dan reorganisasi ulang. Walhasil banyak kawan yang datang dan pergi menentukan jalan hidupnya masing-masing. Maka 2016 ini terancam tidak akan ada pendakian – setelah sejak 2012 perkumpulan rahasia rukuk gunung rutin menunaikan ibadah gunung mulai Rinjani di Lombok sampai terakhir Kerinci di Jambi.

Tambora_2

Pototano yang panas dan kering kerontang

Read More

Haifakansi: Beijing Trip

Saya menyukai sejarah seperti Haifa menyukai Happy Meal. Itu sebabnya saya bisa menikmati trip ke Tiongkok – satu dari negeri dengan sejarah peradaban maju tertua di dunia. Banyak juga yang heran ketika kebanyakan orang (mungkin) lebih memilih Jepang yang heits sekarang. Ditambah lagi persepsi buruk seperti apa negara yang penuh dengan orang cina daratan yang terkenal jorok, kasar dan egois. Sebenarnya sih tak perlu khawatir. Karena kalau anda pernah menjelajah daerah Kali Deres, Pasar Pramuka, Pulo Gadung dan kawan-kawan; tidak sebatas Pacific Place, Grand Indonesia atau Gandaria City – maka anda akan baik-baik saja di Tiongkok.

Shanghai

Nĭ Hăo Shanghai

Read More

Haifakansi: Saigon Trip

Saya sempat membayangkan Vietnam adalah bentang sawah pedesaan. Dengan Vietcong militan menyamar penduduk dan selalu bisa menghilang untuk merepotkan serdadu Amerika. Begitu yang menempel di ingatan serial Tour of Duty awal 90an di RCTI. Tapi Vietnam hari ini adalah naga kecil yang berlari. Negara dengan porsi belanja infrastruktur terbesar kedua di Asia setelah Cina. Dan kami menjelang sah menjejaki negeri ini, seiring mendaratnya pesawat Airbus A320 di bandara Tan Son Nat.

15578416_10157819907575184_77159345858841475_n

Bui Vien Area Pelancong Ransel

Read More

BGRPLRT

Tragedi tanjakan Cicariu kombinasi pecel lele tahik manusia di Cimahi tahun 2014 lalu ternyata tidak membuat kami surut untuk kembali melakukan turing sepeda. Tapi entah info dari mana, kami berpikiran rute ke Pelabuhan Ratu akan jauh lebih ringan tanpa adanya tanjakan-tanjakan setan seperti Jakarta-Bandung lalu. Kelak terbukti pilihan ini adalah pendapat dari orang sok tahu yang belum pernah ke Pelabuhan Ratu dan tidak bisa membaca peta kontur. Bersepeda ke Pelabuhan Ratu, adalah penyiksaan paha betis tiada akhir.

peltu

Once a year, ride somewhere you never been before

Read More

Haifakansi: China Trip

Processed with VSCOcam with c8 preset

Selain kabin yang sempit, resiko dari tiket promo adalah jadwal kedatangan yang tidak pas: pesawat kami malam itu mendarat di Xiaoshan tepat pukul 11, dan sudah larut ketika bagasi datang. Dari Xiaoshan airport belum ada kereta untuk ke pusat kota, hanya ada pilihan taksi dan bus. Saya tidak memilih taksi sebab reputasi sopir taxi di cina daratan yang kurang bisa dipercaya. Tapi ternyata bus juga bukan pilihan yang mudah karena semua papan informasi dalam aksara cina. Ditambah sulitnya mencari orang yang bisa berbahasa inggris untuk bertanya, rasanya di Brebes mungkin jauh lebih mudah mendapat orang yang bisa berbahasa inggris dibandingkan di Xiaoshoan airport malam itu.

Read More

Rinjani Juni

DSC_0470

Pada tahun 2000 saya terakhir menginjakan kaki di tanah Bumi Gora. Ketika itu backpacking sambung menyambung bis mulai dari Jogja – Banyuwangi – Bali – Padang Bai – Lembar – Mataram dengan modal 500 ribu untuk seminggu penuh. Sekarang sih kondisinya sudah sedikit berbeda: dana insyaAllah ada tapi waktu lowong itu yang luar biasa susahnya (dengan kata lain: visa dari keluarga). Tapi hasil dari kicauan iseng-iseng di twitter menakdirkan kami untuk kembali: Bandara Internasional Lombok. Rabu pagi 20 Juni 2012. Kembali demi untuk mendaki gunung Rinjani, 3.726 mdpl.

Read More

Kerinci Kami

224

Ini tahun ke empat sejak celotehan iseng di sosial media tentang rindu mendaki disambar kawan-kawan yg sama tertariknya. Sejak saat itulah kami jadi rutin mendaki setahun sekali. Dan jatah tahun ini adalah Kerinci – gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia – dengan pola yg masih sama. Mereka orang-orang yg baru saya kenal di meeting point di Minangkabau Airport International. Kalau dulu sewaktu SMA mendaki adalah perjalanan dengan teman-teman terbaikmu, sekarang mendaki dengan orang-orang asing yg akan menjadi teman terbaikmu. Jadilah ada yang kawan kantor, kawan SMA-nya kawan kantor, adik kelas kuliah kawan kantor, bahkan kawan lendir kawannya kawan kantor. Begitu kira-kira silsilah kami. Malam itu juga kami langsung menuju Kersik Tuo yang berjarak 7 jam dari Padang sebagai titik terdekat – daripada harus melalui Jambi yg membutuhkan 12 jam. Sepanjang perjalanan terkantuk-kantuk tidur ayam di dalam APV menembus jalan raya Surian diiringi musik pop Minang dan supir yang nyawanya ada tujuh saya pikir: tidak takut mati.

Read More